Kamis, 24 November 2016

Antropologi Penelitian Cagar Budaya Masjid Kuno Kuncen

TUGAS MATA KULIAH
ANTROPOLOGI SOSIAL
MASJID KUNO KUNCEN



Dosen Pengampu        
Nur Dewi Setyowati, S.Sos, M.Si

Disusun oleh :

                                           AJI SULISTYO
                                  ARINDA PRAMESTI R. C
                                 BETSYBA MARISTIA E. S


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PRODI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS  MERDEKA
MADIUN
2016


BAB I
PENDAHULUAN




A.      Latar Belakang
Cagar budaya adalah daerah kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Cagar budaya perlu dilestarikan karena cagar budaya memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, agama, dan kebudayaan melalui proses penetapan. Cagar budaya bersifat kebendaan berupa benda, bangunan, struktur, dan situs budaya.
Masjid Kuno Kuncen adalah salah satu cagar budaya yang berada di Kota Madiun tepatnya terletak di Kelurahan Kuncen. Masjid Kuno Kuncen merupakan saksi bisu berdirinya Kota Madiun. Masjid ini didirikan oleh Pangeran Timur yang merupakan putra Sultan Trenggono atau adik ipar dari Sultan Hadiwijaya.

B.       Rumusan Masalah 
     1.      Bagaimana Sejarah berdirinya Masjid Kuno Kuncen?
     2.      Apa saja situs sejarah yang terdapat di Masjid Kuno Kuncen?

C.       Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui  lebih lanjut mengenai Cagar Budaya Masjid Kuno Kuncen. 
2.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi Sosial.

 D.  Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai situs budaya dan situs sejarah Masjid Kuno Kuncen.





BAB II
PEMBAHASAN

A.          SEJARAH  BERDIRINYA MASJID KUNO KUNCEN
Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Nur Hidayatulloh adalah masjid kedua tertua di wilayah Madiun setelah Masjid Kuno Taman. Masjid ini merupakan salah satu bukti asal usul berdirinya Madiun. Masjid ini didirikan oleh Pangeran Timur yang merupakan putra Sultan Trenggono atau adik ipar dari Sultan Hadiwijaya. Beberapa orang disekitar masjid dan juru kunci beranggapan sejarah berdirinya Masjid Kuno Kuncen diawali dari adanya perang saudara yang terjadi di Kerajaan Demak yang dimenangkan oleh Mas Karebet atau Joko Tingkir.
Joko Tingkir yang berkuasa bermaksud untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Demak untuk bersatudengan Kerajaan Pajang, karena tidak setuju dengan keputusan Joko Tingkir akhirnya Pangeran Timur memutuskan untuk pergi ke wilayah Timur dan menyebarkan ajaran agama Islam. Hingga suatu saat, Pangeran Timur yang melakukan perjalanan ke wilayah Timur bertemu dengan seorang kyai, lalu beberapa waktu kemudian Pangeran Timur dan seorang kyai tersebut sepakat untuk membuat sebuah pemerintahan yang berpusat di wilayah Sogaten yang menjadikan Pangeran Timur sebagai Bupati Madiun pertamapada tanggal 18 Juli 1568 dengan nama lain Panembahan Rama atau Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno. Karena dengan berbagai pertimbangan akhirnya pada tahun 1575 Pangeran Timur selaku Bupati memindahkan pusat pemerintahan dari daerah Sogaten ke daerah Wonorejo (sekarang Kuncen).
 Disamping menjadi Bupati, Pangeran Timur juga membawa misi untuk menyebarkan agama Islam di daerah Madiun. Tujuannya, tugas pemerintahan dan penyebaran agama Islam dapat selalu beriringan maka Pangeran Timur dan seorang kyai setuju untuk membuat sebuah masjid di daerah Kuncen sebagai pusat penyebaran agama Islam dan pusat pemerintahan. Jadi memang patut diduga bahwa  Masjid Kuno Kuncen tersebut berdiri setelah tahun 1575 atau akhir abad XVI. Karena masjid ini masih belum mempunyai nama karena memang tidak adanya sumber tertulis tentang pendirian masjid ini, maka orang – orang lebih sering menyebut Masjid Kuno Kuncen. Karena letak dari masjid ini yang berada di Kelurahan Kuncen. Hingga pada tahun 1970 warga sekitar sepakat untuk merubah nama menjadi Masjid Nur Hidayatulloh.
Meski telah berubah nama  sampai sekarang orang – orang lebih sering menyebutnya Masjid Kuno Kuncen, selain merubah nama masjid warga sekitar juga memindahkan tata letak Masjid Kuno Kuncen karena dianggap kurang strategis yang semula berada disamping Selatan (sekarang makam umum kuncen). Makam Pangeran Timur dipindah ke sebelah Timur makam agar dapat mudah dijangkau oleh semua warga atau musafir. Selain makam Pangeran Timur sebagai Bupati pertama yang berada disamping masjid juga terdapat makam Bupati Madiun lainnya seperti makam Raden Mas Bagus Petak (Bupati Madiun ke-6), makam Adipati Kenitren Martoloyo (Bupati Madiun ke-7), makam Pangeran Adipati Balitar (Bupati Madiun ke-8), makam Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel (Bupati Madiun ke-9).

B.          SITUS SEJARAH MASJID KUNO KUNCEN

Masjid Kuno Kuncen merupakan situs Budaya yang terletak di Kelurahan Kuncen Kota Madiun. Ada beberapa situs sejarah dari Masjid Kuno Kuncen seperti :

                1.      Puncet



Berfungsi sebagai tanda datangnya waktu sholat dengan cara melihat bayangan yang ditimbulkan dari cahaya sinar matahari.



                 2.      Gentong



Berfungsi sebagai wadah air minum para jamaah Masjid pada waktu itu. 

Selain situs sejarah Masjid Kuno Kuncen juga terdapat lima makam para  Bupati Madiun terdahulu. Berikut ini adalah kelima makam tersebut :

1.   Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno (Pangeran Timur)



Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno (Pangeran Timur) adalah Bupati Madiun Pertama (1568-1586). Beliau dimakamkan di pemakaman  Kuncen  Kota  Madiun. Pangeran Timur adalah putra dari Raja Demak, Sultan Trenggono. Ayah dari Pangeran Timur adalah Raja ketiga kesultanan Demak yang memerintah pada tahun 1521-1546.


2. R. Mas Bagus Petak (Mangkunegoro I)


R. Mas Bagus Petak adalah Bupati Madiun ke-enam (1601-1613). Beliau putra dari Pangeran Singasari atau Raden Santri yang berasal dari Kerajaan Mataram.

3.  Adipati Martoloyo (Mangkunegoro II)


Adipati Martoloyo adalah Bupati Madiun ke-tujuh (1613-1645). Beliau putra dari Kanjeng Panembahan Senopati atau Sutowijoyo (Raden Bagus Sutawijaya).



4.  Adipati Balitar / Kiai Irodikromo (Mangkunegoro III)


 
 Adipati Balitar / Kiai Irodikromo adalah Bupati Madiun ke-delapan (1645-1677). Beliau putra dari Ki Ageng Panembahan Djuminah atau Pangeran Adipati Djuminah Petak.

5. P. Tumenggung Balitar Tumapel (Mangkunegoro IV)













P. Tumenggung Balitar Tumapel adalah Bupati Madiun ke-sembilan  (1677-1703). Beliau  putra dari Adipati Balitar / Kiai Irodikromo tidak lain adalah Bupati ke-delapan Madiun.



BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat ataupun di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya , struktur budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.
          Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Nur Hidayatulloh adalah masjid kedua tertua di wilayah Madiun. Masjid ini merupakan salah satu bukti asal usul berdirinya Madiun. Masjid ini didirikan oleh Pangeran Timur yang merupakan putra Sultan Trenggono.
          Terdapat beberapa situs sejarah yaitu , Puncet dan Gentong. Selain itu terdapat makam Bupati Madiun terdahulu yakni, Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno (Pangeran Timur) menjabat pada tahun 1568-1586, R. Mas Bagus Petak (Mangkunegoro I) menjabat pada tahun 1606-1613, Adipati Martoloyo (Mangkunegoro II) menjabat pada tahun 1613-1645, Adipati Balitar/ Kiai Irodikromo (Mangkunegoro III) menjabat pada tahun 1645-1677, dan yang terakhir P. Tumenggung Balitar Tumapel (Mangkunegoro IV) menjabat pada tahun 1677-1703.

B.       SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam  makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karenaterbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya denganmakalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalahini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA

Wawancara dengan Juru Kunci Masjid Kuno Kuncen dan komplek Makam para Bupati Madiun terdahulu (Bpk. Siamunir)

Kemdikbud, Cagar Budaya.
(diakses pada 21 November 2013, pukul 21.20)

Dias, Fitri. Masjid Kuno Kuncen.
(diakses pada 22 Oktober 2014)

Arif Wahyu Efendi. Jejak Pangeran Timur di Masjid Kuno Kuncen.
 (diakses pada Jumat, 17 Juni 2016 pukul 05.00 WIB)


Kamis, 10 November 2016

Makalah Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam Dan Umum



MAKALAH
HAKIKAT MANUSIA





 Disusun Oleh :
Aji Sulistyo
Sulton Muhibuddin A.L
Wahyudi Hary Saputra

Progam Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Merdeka Madiun








Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan pada tuhan yang maha esa karena rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul tentang Hakikat Manusia dengan baik. makalah kami yang masih perlu dikembangkan lagi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama pada prodi ilmu komunikasi di fakultas FISIP universitas merdeka madiun.secara umum makalah ini membahas tentang pengertian Pengertian Hakikat manusia menurut islam dan umum,sifat hakikat manusia dan fungsi, peran dan tujuan manusia
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Mahrus Ahsani M.Ag sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama. Kami sadar bahwa makalah kami masih belum sempurna dan mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu dan teman-teman untuk dikembangkan suatu hari nanti.






Madiun, 25 Oktober 2016

                            Penyusun














Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan
          1.       Latar Belakang......................................................................................................... 3
          2.       Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
          3.       Tujuan Penulisan...................................................................................................... 4 
          4.       Manfaat Penulisan.................................................................................................... 4
Bab 2 Pembahasan
          1.       Pengertian Hakikat Manusia Menurut Islam..................................................................5
          2.       Pengertian Hakikat Manusia Menurut Umum............................................................... 7
          3.       Sifat – Sifat Hakikat Manusia...................................................................................... 9
          4.       Tujuan, Fungsi Dan Peran Manusia...........................................................................  12
Bab 3 Penutup
          1.       Kesimpulan...............................................................................................................14
          2.       Kata Penutupan Penulis.............................................................................................14






Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang
       Manusia merupakan makhluk yang mempunyai ciri khas yang berbeda dari makhluk lainnya. Oleh karena itu, sejak dulu manusia sering menjadi perbincangan beserta dengan berbagai hal yang ada di dalam dirinya dan disekitarnya. Hampir dari seluruh cabang ilmu melakukan penelitian terhadap manusia beserta dampak karya dari manusia itu sendiri terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. Banyak para ahli yang mencetuskan pengertian manusia dari hasil penelitian yang mereka lakukan, tetapi sampai saat ini masih belum menemukan kata sepakat pengertian manusia yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari banyaknya sebutan dari manusia Homo Sapien (Manusia Berakal), Homo Economices (Manusia Ekonomi) dan lain sebagainya.
Dalam agama islam, agama yang paling sempurna tidak pernah menggolongkan manusia ke dalam kelompok binatang. Hal ini berlaku selama manusia dapat memperguanakan akal pikiran dan semua karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Tetapi jika manusia tidak dapat mempergunakan karunia tersebut dengan baik dan benar, maka derajat manusia akan turun bahkan jauh lebih rendah dari seekor binatang.
Dalam makalah ini kita akan membahas tentang pengertian hakikat manusia menurut pandangan islam dan menurut pandangan umum beserta sifatnya dan fungsi, peran dan tujuan manusia diciptakan di alam semesta ini.
Rumusan Masalah
             1.       Apa pengertian hakikat manusia menurut islam ?
             2.       Apa pengertian hakikat manusia menurut umum ?
             3.       Apa saja sifat – sifat hakikat manusia ?
             4.       Apa saja fungsi, peran dan tujuan manusia diciptakan ?
Tujuan Penulisan
             1.       Memenuhi tugas mata kuliah agama islam yang diberikan oleh dosen pengampu
             2.       Menjelaskan pengertian hakikat manusia menurut pandangan islam
             3.       Menjelaskan pengertian hakikat manusia menurut pandangan umum
             4.       Memahami sifat – sifat hakikat manusia
             5.       Mengetahui fungsi, peran, dan tujuan manusia 
Manfaat Penulisan
1.    Makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hakikat manusia
2.    Makalah ini bermanfaat sebagai referensi bacaan yang sesuai untuk teman – teman yang mengerjakan tugas tentang hakikat manusia
3.    Makalah ini bermanfaat sebagai bahan bacaan untuk teman-teman semuanya










Bab 2
Pembahasan

1.  Pengertian Hakikat Manusia Menurut Islam
      Makhluk Allah SWT yang paling sempurna didunia ini adalah manusia, kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Dalam konsep islam manusia diciptakan dari intisari tanah dan berkembang didalam kandungan ibu melalui evolusi mani, darah, daging dan tulang. Setelah masa empat bulan perkembangan dihembuskanlah ke dalamnya roh atau jiwa. Dengan demikian manusia diciptakan dari dua unsur yaitu unsur materi yang berupa intisari tanah yang berasal dari muka bumi ini dan unsur immateri yang berupa roh ataupun jiwayang beralah dari alam gaib. Kedua unsur ini saling berkaitan apabila kedua unsur tersebut terpisah maka manusia akan mati.
Adapun hakikat manusia menurut islam berdasarkan substansi penciptaan adalah sebagai berikut :
Mahkluk Allah yang paling sempurna
Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan dan keunikan, dapat kita lihat dari segala hal mulai dari fisik dan jiwa manusia. Manusia dibekali dengan akal budi dan pikiran yang dapat membedakan antara yang baik dan buruk. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At tin berikut ini
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “ (QS At tin : 4)
Bahkan Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud di hadapan nabi Adam As kare akal dan pengetahuan yang dianugerahkan kepadanya.

Manusia Sebagai Bukti Kekuasaan  Allah SWT
Sejak penciptaan manusia yang pertama, Yakni Adam Astelah mengakui bahwa Allah SWT adalah tuhannya dan hal tersebut mendorong manusia lainnya untuk beriman kepada Allah SWT. Penciptaan manusia juga mengandung hakikat menciptakan agama islam sebagai pedoman manusia yang harus menjalani masa hidupnya dimuka bumi ini. Seluruh ajaran dalam islam diperuntukkan untuk manusia dan oleh karena itu manusia wajib beriman dan bertaqwa kepada tuhanyang maha esa yaitu Allah SWT.
Manusia Diciptakan Sebagai Hamba Allah SWT
Allah  SWT menciptakan manusia untuk mengabdi dan menjadikan hamba yang senantiasa beribadah dan menyebahnya, Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(QS Adz zariyat : 56)
Adapun mengabdi yang dimaksud dalam ayat diatas adalah beribadah yang harus dilakukan oleh manusia berupa ibadah yang bersifat khusus dan ibadah yang bersifat umum. Ibadah yang bersifat khusus adalah ibadah yang kita lakukan  dengan niat dan semata - mata kita lakukan hanya untuk Allah SWT, yang berupa sholat wajib 5 waktu, puasa ramadhan, ibadah haji dan sebagainya Sedangkan ibadah yang bersifat umum adalah ibadah yang kita lakukan dengan niat dan kita lakukan untuk Allah SWT yang berdampak pada manusia lain, antara lain bersedekah, zakat, menjalin silaturahmi dan sebagainya.
Manusia Diciptakan Allah SWT Sebagai Khalifah
Manusia diciptakan tidak tanpa adanya tugas, manusia harus mengemban amanat sejak dia dilahirkan di muka bumi dan suatu saat harus mempertanggungjawabkan semuanya. Tugas hidup manusia adalah kekhalifaan yaitu tugas sebagai wakil Allah SWT dimuka bumi ini untuk mempelajari ajaran agama islam serta menjaga dan memelihara alam semesta. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS Al Baqarah :30)
Dengan demikian hidup seorang manusia, hidup seorang muslim diciptakan untuk selalu menyembah  Allah SWT dan melakukan kewajiban – kewajiban sesuai dengan ajaran agama islam.

2.  Pengertian Hakikat Manusia Menurut Pandangan Umum
Menurut Persprektif Filsafat
Manusia merupakan mahkluk yang mempunyai keunikan tersendiri, namun diantara manusia satu dan manusia lainnya memiliki keunikan berbeda – beda. Bahkan orang kembar identik sekalipun pasti mempunyai perbedaan, mulai dari tanda fisik, ideologi, pemahaman, keyakinan dan kepentingan serta lainnya. Oleh karena itu para ahli dan ilmu filsafat mengkelompokkan manusia dengan lainnya sesuai kemampuan yang dimilikinya. Yang terdiri dari :
1.       Manusia adalah Homo Sapien, artinya manusia yang memiliki akal budi
2.       Manusia adalah Animal Rational, artinya binatang yang berpikir
3.  Manusia adalah Homo Laquen, artinya mahkluk yang pandai menciptakan bahasa dan menjelmakan pikiran manusia lewat suatu kata – kata yang tersusun
4.   Manusia adalah Homo Faber, artinya Mahkluk yang terampil yang dapat membuat sebuah perkakas
5.       Manusia adalah Zoon Politicon,artinya mahkluk yang pandai bergaul, bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
6.       Manusia adalah Homo Economicus, artinya mahkluk yang tunduk pada prinsip – prinsip ekonomi dan bersifat ekonomis
7.       Manusia adalah Homo Religious, artinya mahkluk yang beragama
Dalam ilmu yang mempelajari hakikat manusia disebut dengan antropologi filsafat, berikut pembahasan antropologi filsafat tentang jasmani dan rohani manusia
Masalah Jasmani dan rohani setidaknya terdapat empat aliran pemikiran, yaitu :Aliran serba zat, aliran serba ruh, aliran dualisme dan aliran aksistensialisme.
Aliran Serba Zat (Faham Materialisme)
Adalah aliran yang beranggapan bahwa alam ini terdiri dari zat atau materi dan manusia adalah unsur dari alam, maka dari itu manusia terdiri dari beberapa zat dan materi yang ada di alam.
Aliran Serba ruh (Faham Idealisme)
Adalah aliran yang berpendapat segala sesuatu yang ada di alam ini terdiri dari ruh dan manusia juga terdiri dari ruh. Ruh disini bisa diartikan sebagai jiwa,mental atau akal, oleh karena itu jasmani atau tubuh (zat/materi) tidak akan berguna tanpa adanya ruh atau jiwa didalamnya.
Aliran Dualisme
Adalah aliran yang beranggapan bahwa sesungguhnya manusia terdiri dari zat/raga dan ruh/jiwa. Pada hakikatnya keduanya tidak dapat dipisahkan, karena masing-masing mempunyai peranan yang sama - sama vital
Aliran Eksistensialisme
Adalah aliran yang beranggapan bahwa hakikat manusia adalah eksistensi atau perwujudan dari manusia itu sendiri. Jadi intinya hakikat manusia itu adalah apa yang menguasai manusia secara menyeluruh, disini manusia dipandang dari seba zat dan serba ruh atau jiwa.
Menurut Perspektif ekonomi
Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
Menurut Perspektif Sosiologi
Manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Bahkan, pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Menurut Perspektif Psikologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan.

3.  Sifat – Sifat Hakikat Manusia
.3.1 Pengertian Sifat Hakikat Manusia
Sifat hakikat manusia adalah ciri – ciri karakteristik yang membedakan manusia dengan hewan, meski dari segi biologis memiliki kemiripan. Misal dari bentuknya manusia dan orang utan sama – sama bertulang belakang, berjalan dengan dua kaki, melahirkan, menyusui anaknya dan pemakan segalanya.
Disebut sifat hakikat manusia karena secara haqiqi sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan, Karena manusia mempunyai hati dan dua kekuatan. Pertama, kekuatan yang tampak seperti tangan, kaki, mata dan anggota tubuh lainnya yang tunduk kepada perintah hati, inilah yang disebut dengan pengetahuan. Kedua, kekuatan yang mempunyai dasar yang mendalam seperti otak dan syaraf inilah yang disebut dengan kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan manusia dengan hewan.
3.2  Wujud Sifat Hakikat Manusia
Wujud sifat Hakikat manusia Menurut Prof. Dr. Umar Tirtaraharja dkk dibagi 8 bagian yaitu :
a)    Kemampuan Menyadari Diri
Berkat adanya kemampuan menyadari diri manusia dapat menyadari dirinya sendiri memiliki ciri khas dan karakteristik. Dengan kemampuan ini manusia juga dapat menyadari kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya dan memahami potensi – potensi yang ada disekitarnya.
b)    Kemampuan Berekstensi
Adalah kemampuan manusia untuk dapat menempatkan diri dan dapat menerobos atau menebus batas – batas yang membelenggu dirinya sehingga tidak terbelenggu dalam ruang dan waktu seperti mengatasi situasi dan peristiwa atau melihat prospek masa depan.
c)    Kata Hati (Consecience Of Man)
Kata hati atau hati nurani adalah kemampuan manusia untuk membuat keputusan yang baik atau buruk dan yang baik atau yang salah, jadi manusia dalam berbuat juga harus berdasarkan kata hati agar tidak melakukan kesalahan
d)    Moral
Moral adalah bentuk pengertian yang menyerupai perbuatan maka yang dimaksud moral yaitu perbuatan itu sendiri, Moral dan kata hati mempunyai kemiripan, artinya orang yang mempunyai kata hati belum tentu mempunyai moral yang baik. Dapat disimpulkan bahwa moral yang sinkron dengan kata hati merupakan manusia yang mempunyai moral baik begitu juga sebaliknya moral yang tidak sinkron dengan kata hati merupakan manusia yang mempunyai moral buruk.
e)    Tanggung Jawab
Sifat tanggung jawab adalah kesediaan untuk menanggung akibat dari perbuatan yang menuntut jawab yang dilakukan manusia. Wujud tanggung jawab terdiri dari tanggung jawab diri sendiri, tanggung jawab masyarakat dan tanggung jawab terhadap tuhan. Tanggung jawab diri sendiri bentuknya berupa penyesalan yang mendalam, sedangkan tanggung jawab masyarakat tuntutannya berupa sanksi – sanksi sosial. Tanggung jawab terhadap tuhan tuntutannya berupa perasaan berdosa dan terkutuk
f)      Rasa Kebebasan
Adalah tidak merasa terikat dan terbebani oleh sesuatu tetapi sesuai dengan kodrat manusia, Artinya manusia bebas melakukan apa saja sepanjang tidak bertentangan dengan kodrat manusia itu sendiri.
g)    Hak Dan Kewajiban
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia. Sedangkan hak adalah merupakan sesuatu yang patut dituntut setelah memenuhi kewajiban. Sehingga dapat disimpulkan Kewajiban ada karena ada pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
h)    Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Adalah integrasi dari segenap kesenangan, kegembiraan, kepuasan dan sebagainya dengan pengalaman pahit dan penderitaan yang sebelumnya dialami. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan adalah perpaduan dari usaha, hasil dari pengalaman yang menyenangkan ataupun pengalaman yang pahit.



4.    Tujuan, Fungsi Dan Peran Manusia
4.1    Tujuan Manusia
                              i.     Menyembah Kepada Allah SWT (Beriman)
Manusia diciptakan dengan tujuan agar menyembah kepada tuhan yang maha esa yaitu Allah SWT. Dengan pengertian yang lebih sederhana, manusia memiliki keharusan menjadi individu yang beriman kepada Allah (Tauhid). Kebalikan dari beriman adalah syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini.
                            ii.     Memanfaatkan Alam Semesta (Beramal)
Kehidupan manusia memiliki tujuan untuk memakmurkan alam beserta isinya dan mewujudkannya dengan bentuk mengambil i’tibar (Pelajaran), menunjukan sikap sportif dan inovatif serta selalu berbuat yang bermanfaat untuk diri dan lingkungannya. Dengan kata lain tujuan hidup manusia semacam ini dapat dikatakan dengan tujuan untuk “Beramal”
                           iii.     Membentuk Sejarah Dan Peradaban (Berilmu)
Dunia mengandung nilai kebaikan dan keteraturan yang sangat harmonis yang diciptakan oleh Allah SWT untuk kepentingan manusia, khususnya perkembangan sejarah dan peradabannya. Oleh karena itu tujuan manusia adalah untuk melakukan penyelidikan terhadap alam untuk mengerti potensi – potensi yang tuhan berikan  yang berlaku didalamnya dan kemudian memanfaatkannya dengan hukum – hukumnya sendiri, untuk kemajuan sejarah dan peradabannya. Karena  di kehidupan nanti manusia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT, oleh karena itu manusia harus memiliki tujuan untuk membentuk sejarah dan peradabannya dengan baik.

4.2    Fungsi Dan Peran Manusia
                              i.            Belajar
Manusia sebagai khalifah harus mau belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.Hal ini tercantum juga di dalam QS An Naml: 15-16 dan QS Al Mukmin: 54
                            ii.            Mengajarkan Ilmu
Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran dan juga Al Bayan
                           iii.            Membudayakan Ilmu
Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada manusia lain tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan akan membudaya. Hal ini tercantum pula di dalam QS Al Mu’min:35














Bab 3
Penutup
  1.   Kesimpulan
Manusia adalah mahkluk yang lemah sama seperti dengan binatang tetapi dengan memiliki akal budi dan kemauan yang kuat menjadikan manusia sebagai mahkluk yang dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih baik. Allah SWT menciptakan manusia dari dua unsur yaitu materi yang terdiri dari tanah yang berasal dari alam dan inmateri yang berupa roh yang berasal dari alam gaib. Tetapi manusia juga dapat disebut dengan mahkluk sosial karena sejatinya manusia sejak dilahirkan tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan bantuan manusia lainnya. Sejatinya manusia diciptakan Allah SWT untuk dapat belajar dan memahami ilmu – ilmu yang Allah berikan yang tertuang di dalam Al-Qur’an agar bermanfaat untuk manusia dalam menjalani kehidupan di alam semesta ini

  2.   Kata Dari Penulis
Demikian penjelasan tentang makalah hakikat manusia menurut islam dan ilmu umum yang kami paparkan, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan rujukan referensiyang ada hubungannya dengan materi makalah ini. Penulis banyak berharap pada pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.